Wednesday, November 30, 2016

YSEP Tokyo Institute of Technology - International Pottery Camp to Mashiko City

Makan siang bersama peserta international pottery camp 2016
Mashiko City, kebanyakan orang gatau tempat ini, gw sendiri awalnya juga gatau tempat apa ini sampai akhirnya dapet berita dari information center for international student. Jadi saat itu gw dapet email tentang program penginapan 2 hari 1 malam di mashiko city dengan biaya 3000 yen. Gapake lama gw langsung bales emailnya buat daftar. Biayanya murah menurut gw dan itu udah mencover transport, penginapan dan dapet makan 3 kali. Alhamdulillah gw termasuk 15 dari ratusan orang tercepat membalas email itu.  Barulah gw survey apa sih pottery itu. Ternyata itu kerajinan keramik kayak gelas, piring, guci, vas dan lainnya. Tanggal 26 gw nyampe kampus jam 8.20an buat registrasi sekaligus bayar 3000 yen. Tepat jam 9 bisnya berangkat dan gw tidur.

Bis buat tour

Sebenernya tur kali ini agak jahat gara-gara hampir semua penjelasan pake bahasa Jepang wkwk. Beberapa kata gw paham tapi overall kalimatnya kurang ngerti hehe. Untungnya ada anak malaysia yang jago bahasa Jepang yang ngejelasin ke gw. Nyampe sana jam setengah 12. Kita makan siang dulu dan uniknya, makanannya ada di dalam pottery, potterynya sendiri boleh dibawa pulang sebagai omiyage. Disini yang hebatnya, makanannya bawa sendiri, meja, kursi kita sendiri yang ngerapihin, bener-bener mandiri lah pokoknya.
Makan Siang

Berikutnya ada lecture dari Osamu Sensei dan Satoshi Sensei. Gw sejujurnya bosen wkwk gara-gara presentasinya pake bahasa Jepang. PPTnya juga bahasa jepang wkwk. Ada yang ngetranslete sih tapi bahasa inggrisnya terbata-bata jadinya susah juga nangkepnya.


Kuliah singkat tentang kerajinan tembikar

Setelah itu baru deh kita tur ke Mashiko Sankokan Museum. Disini dipamerin berbagai macam tembikar, mayoritas dari Jepang, Cina dan Korea. Daerah mashiko city juga abis turun salju dan saljunya lebih tebel hehe.




Tiket Masuk

Kerajinan Tembikar

Sankokan Museum

Buat memanaskan tembikar

Selesai tur di museum, kita dibagi ke 3 grup yang berbeda. Gw milih opsi B yaitu ke Tsukamoto Company. Tsukamoto merupakan perusahaan pembuat pottery terbesar di mashiko city. Disini gw ngeliat alat-alat yang dipake buat memproduksinya. Terus ke toko souvenirnya juga, disini kaget aja ngeliat harga-harga keramiknya :”) mahal banget.


Harganya bisa beli ninja
Kemudian, kita pergi menuju penginapan "Hagan Seinen no Ie". Kita naro tas dulu di lobi, baru menuju ruang makan. Sebelum makan, kita bantu-bantu mendistribusikan makanan ke meja-meja. Setelah makan pun kita juga wajib beres-beres piring dan gelasnya, ga main tinggal kayak di restoran. Kelar makan kita dikasih waktu buat ofuro. Nyaman banget setelah seharian kedinginan diluar sana. Sebelum tidur, kita kumpul-kumpul dulu di longue buat main dan ngobrol-ngobrol.


Makan malam

Tempat tidur model futon

Lobby Penginapan
 Hari kedua tanggal 27, ada yang unik di penginapan ini. Sebelum sarapan, kita diberi waktu 20 menit buat bersih-bersih penginapan. Gw sendiri bantuin bersihin toilet. Bener-bener bertanggung jawab banget budaya disini. Setelah itu baru kita sarapan.
Menu Sarapan
Bisa dibilang ini hari ini adalah main eventnya, kita mendapat kesempatan buat ngeliat cara pembuatan pottery sekaligus ngerasain gimana cara buat pottery. Pas ngeliat Hiroshi Sensei ngebuat berasa gampang gitu, tapi ternyata pas nyoba sendiri tuh susah. Kadang terlalu tipis jadinya sampe ancur wkwk. Gw bikin 3 dan disuruh pilih salah satu buat nantinya dikasih ke gw. Gw kira dikasihnya minggu depannya, tapi ternyata baru bisa dikasih bulan februari tahun depannya, karena butuh proses yang lama. Kaget juga buat nyelesain gituan sampe 3 bulan.

Proses pembentukan
Gw juga nyobain langsung
Kerajinan tembikar pertama gw



Abis kelar itu kita dikasih free time ampe jam 3. Untuk makan siang hari itu, kita ga dicover ama yang 3000yen. Jadinya kita makan siang di restoran soba. Katanya tempat itu terkenal dan ternyata emang enak banget, walaupun mahal :”) Jam 3 akhirnya naik bis lagi dan pulang menuju Tokyo.

Makan Siang

Sebelum pulang


Foto Grup



Monday, November 28, 2016

YSEP Tokyo Institute of Technology - Study on Japanese Companies and Industries: Hitachi-GE Nuclear Power Ltd

Company Visit Hitachi GE Nuclear Power Energy


Hitachi-GE Nuclear Ltd, was the last destination for Study on Japanese Companies and Industries. The study tour itself held at 23th November 2016, actually that date was national holiday. However,  I was very lucky since only 8 of SJCI students that could participate on this tour. The journey took about 3 hours, since the factory located in Hitachi city in Tochigi Prefecture. 

We arrived at Hitachi around 10.50 AM. First we were introduced to company profile. Hitachi-GE Nuclear Energy, Ltd., was established in 2007 by Hitachi, Ltd., and General Electric Co. of the U.S. as a means of participation in the nuclear energy business. Hitachi-GE Nuclear, Ltd., has participated in the construction of all of the nuclear power generation plants(ABWR) in Japan and provide high-quality products and services. Business outline of the company has five main contents
1. Design
Implement 3-D plant Computer-Aided Engineering for the improvement of operating efficiency and developed it into an integrated plant CAE system for the realization of higher quality plant design.
2. Manufacturing
Engage in the manufacture of nuclear power generation equipment offering the highest levels of safety and reliability.
3. Construction
Build plants by incorporating advanced methods, including large-slace module construction and block construction, to meet the need for streamlined construction and shorter work periods.
4. Maintenance
Incorporate the latest inspection, repair and preventive-maintenance practices in order to ensure services of the highest value.
5. Research and Development
Conduct research and development in the fields of nuclear power plants, nuclear fuel and the nuclear fuel cycle.
After having a lunch, we were going to Odaira memorial museum. The museum was about the founding father of Hitachi Ltd and scenery of the first workshop. The equipment for manufacturing itself still traditional. I was surprised that the first product of this company was a motor and some of the them were functioning. Then, we headed to Rinkai works and introduced how to manufacture the heavy component of the reactor. It took about 4-5 years to finished the manufacture of nuclear power plant, excluding licensing and designing process. 

Awal Perjalanan

Tempat Transit

Odaira Memorial Museum

Samudra Pasifik


YSEP Tokyo Institute of Technology - Trip to Nikko

Trip to Nikko

Nikko, merupakan tempat wajib untuk menikmati autumn di Jepang. Untuk perjalanan ke Nikko, kita merencakan buat jalan tanggal 12 November 2016, pergi dan pulang di hari yang sama. Tetapi setelah melihat google maps, merancang itinerary dan melakukan banyak estimasi, 1 hari sangat tidak cukup dan tidak efisien. Kalaupun dipaksain 1 hari, nyampenya jam 10an dan pulang jam 5an. Akhirnya, setelah diskusi di grup kita ganti tanggalnya jadi 19-20 November 2016, jadinya 2 hari 1 malam. Person in charge buat perjalanan kali ini, shabrina akhirnya merombak ulang semua itinerary dan juga memesan penginapan.
Gw sampe aobadai eki 10 menit sebelum waktu janjian, andrew nyampenya 15 menit setelah janjian dan cewe-cewe entah gimana baru nyampe 30 menit setelah janjian :”) Akibatnya, kita ga dapet kereta yang 09.10 dan harus nunggu yang 10.40 wkwk. Untungnya perginya 2 hari jadi ga rugi berangkat telat. Sebenernya keretanya yang 9.30 juga ada, tapi ga kecover sama Nikko All Pass. Buat orang asing, kita bisa menikmati perjalanan ke Nikko dengan Nikko All Pass seharga 4520 untuk 4 hari 3 malam. Ada juga Nikko 2 Day pass dan pass buat ke tobu world square dan edo theme park. Jadi sebelum pergi ke Nikko, coba aja dulu googling “Nikko Pass” dan barulah buat itinerarynya. Kita milih pass yang 4 hari 3 malem karena itu ngecover biaya bis ke lake chuzenji, kalau yang 2 hari 1 malem ga kecover hehe.


Nikko All Pass

Untuk keretanya sendiri, tempat duduknya hadap-hadapan jadi nyaman buat ngobrol, makan dan bahkan ada yang main kartu. Pemandangan di jalannya sendiri juga berbeda, kalau biasanya di tokyo pemandangan keretanya itu gedung-gedung, di perjalanan ke Nikko itu bisa ngelihat sawah, hutan dan bukit. Keretanya juga ada penghangatnya, waktu berangkat kan hujan jadi sepatunya basah, gara-gara penghangat di kereta sepatunya sampe kering lagi. Eiya andrew kasian disini ketiban tas yang jatuh.
kereta aslinya bukan yang ini sih...
Sampe Tobu Nikko eki kira-kira jam 1 kurang. Stasiunnya ga begitu besar dan menurut gw agak tradisional. Diluar stasiun, ada terminal bis dan juga penginapan kita, Nikko Lodge Hotel. Letaknya emang deket banget sama stasiunnya, jadi ga perlu jalan jauh lagi. Kita pertama-tama makan siang dulu, bekal tentunya, di longue nya Nikko Lodge Hotel. Kita belum bisa masuk ke kamar karena jam check in nya itu baru jam 3. Jadinya kita nitip barang-barang kita dulu di longuenya.
Nikko Eki

Pemandangan di depan stasiun
Destinasi pertama kita adalah jembatan Shinkyo kebetulan karena lagi gerimis, pemandangan jembatannya lagi berkabut.


Shinkyo Bridge

World Heritage

 Lalu kita menuju ke arah toshogu shrine. Sepanjang jalan menuju kesana kita bisa ngelihat daun-daun musim gugur yang udah menguning dan memerah. Oiya kita sendiri ga masuk ke templenya karena selain biaya masuknya cukup mahal (1300 yen) jam bukanya juga tinggal 40 menit lagi. Disini andrew juga kasian lagi, kepleset di tangga L



Rencana berikutnya adalah pergi ke Onsen, tapi sebelumnya kita ke hotel dulu buat check in dan siapin barang bawaan untuk onsen. Pas di liftnya hotel, andrew ketabrak sama pintu lifnya #prayforandrew. Gw ampe ga ngerti kenapa temen gw yang ini kena sial mulu padahal baek banget.
 Tempat onsennya sendiri ada di daerah Kinugawa dan buat kesana kita perlu naik kereta dari stasiun Tobu Nikko ke Shimo-imachi terus pindah peron dan naik kereta ke arah ke stasiun Kinugawa Onsen. Disini terjadi hal yang menegangkan, karena kita berpatokan sama google maps, kita mengira bakal lancar-lancar aja tapi ternyata google maps tidak terintegrasi dengan nikko all pass. Untuk nikko all pass, kereta yang bisa dinaikin itu terbatas dan ternyata untuk naik kereta yang dicover ama nikko all pas, kita harus nunggu lagi hampir 1 jam. Awalnya agak galau bisa nyampe tepat waktu apa enggak, tapi yaudah kita paksain tetep jalan wkwk. Seneng capek kecewa bareng ini. Alhamdulillah dengan jogging kita akhirnya nyampe di onsennya jam 20.25. 5 menit sebelum last admission. Onsennya sendiri tutup jam  21.00 jadi kita masih sempet berendam sekitar setengah jam. Malem itu bahagia banget rasanya….. masuk ke pemandian air panas outdoor sambil ngeliat bintang di langit. Malem itu pertama kalinya gw liat bintang begitu banyaknya semenjak tiba di Jepang. Mungkin karena daerah Nikko ga begitu tercemar sama polusi cahaya. Buat jalan pulangnya, kita juga nunggu hampir 1 jam sampe keretanya jalan. Disitu udah makin gila aja orang-orang, nyanyi-nyanyi mars himpunan, yel-yel itb, mars teknik. Nyampe hotel, bukannya langsung tidur tapi main kartu dulu :”) terakhir kali main kartu tuh di lab telkom wkwk kangen juga.
Abis Onsen


Nungguin kereta

Privat Train

Hari kedua, belajar dari pengalaman hari pertama, kita ga boleh ngaret lagi. Jadi opsinya ada dua, bis nya ada yang jam 06.30 atau 08.30. Bedanya 2 jam sendiri… untungnya kita semua berhasil bangun jam 5an jadinya berhasil naik yang 06.30. Destinasi hari itu bertema alam. Pertama-tama kita ke lake Chuzenji, airnya jernih sampe-sampe memantulkan pemandangan langitnya.
Lake Chuzenji
Setelah itu kita ke Kegon waterfalls, buat masuk kesini keluar biaya 500 yen. Spotnya bagus banget buat foto. Disini juga ada toko souvenir dan cewe-cewe pada bikin koin yang ada nama merekanya.

Koin dengan ukiran nama



Jam 10an ternyata udah laper lagi dan mulai nyari jajanan di sekitar sana. Untung nemu yang murah(read: ga sampe 500 yen).
Isinya sayur semua

Destinasi selanjutnya adalah Senjogahara Marsh, disini kayak savana, udah kayak bukan di Jepang. Langitnya juga alhamdulllah lagi cerah banget.






Setelah itu ke Ryuzu waterfalls, disini kita bisa ngelihat air terjunnya lebih dekat dan masukin kaki ke sungainya. Selain itu kita juga jalan nyusurin sungai, rutenya udah ada gitu pake balok kayu jadi relatif aman hehe. Kita juga naik tangga ke atas air terjunnya, disitu ada danau dan agak bau belerang.
Ryuzu Waterfall





Abis dari situ, kita balik lagi ke arah stasiun tobu nikko buat ngejar kereta yang 17.30. Sambil nungguin bis ke arah tobu nikko, kita menikmati pemandangan sore hari di lake Chuzenji. Pas pulang ternyata bisnya lumayan padat dan akhirnya kita berdiri sepanjang perjalanan. Yang serunya, jalanan pas pulang sangat berkelok-kelok, jadi kayak kelempar-lempar gitu deh. Untungnya nyampe stasiun jam 5 kurang, jadi berhasil ngetag tempat duduk di kereta hehe. Btw sebelum pulang ke dorm masing-masing, kita bertujuh ke kampus suzukakedai dulu buat nemenin iffa ganti medium. Soalnya kalau sendirian serem gitu. Pas gw masuk ke labnya emang berasa lab banget. Beda sama lab gw yang isinya kebanyakan komputer wkwk. Setelah itu baru deh pulang.

Budget buat perjalanan ke Nikko ini 13ribu yen. 5000 yen buat penginapan, 4620 buat Nikko All Pass dan sisanya buat jajan&oleh-oleh. Overall worthed hehe, berikutnya kalau ada kesempatan ke Nikko lagi, pengen nyobain ke Tobu World Square atau Edo theme Park. Thanks berat buat semuanya apalagi andrew yang udah jadi fotografer terbaik.


Graduate Engineering Program ABB 2019 - Proses Seleksi

Assalamualaikum wr wb Di postingan sebelumnya, gw berjanji buat nulis pengalaman rekrutmen graduate engineering program (GEP) ABB tapi ak...