Assalamualaikum Wr Wb
Pada Essay kali ini saya akan mengangkat tema mengenai efisiensi waktu. Allah SWT bersumpah mengenai waktu karena waktu adalah salah satu hal yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Firman Allah SWT mengenai waktu terdapat pada surat ke 103, yaitu surat Al-Asr yang artinya "demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran"
Dalam firmannya tersebut, Allah SWT bersumpah demi waktu. Waktu disumpah oleh Allah SWT ini berarti waktu adalah sesuatu yang sangat penting untuk diketahui, dipahami dan dimanfaatkan. Satu hal yang kita tahu, waktu tak bisa kembali, dibeli dan dimanipulasi. Waktu 1 detik yang sudah berlalu sudah tidak bisa kembali mau bagaimana pun caranya karena waktu mengalir seperti air di sungai. Kalau kita melihat pada diri sendiri, seberapa seringkah kita membiarkan waktu kita terbuang sia-sia? saya sendiri mengakui bahwa sering menggunakan waktu saya untuk hal-hal yang tidak berguna. Contoh yang paling sering terlihat adalah penggunaan waktu yang berlebihan di bidang hiburan. Waktu yang digunakan untuk beribadah, belajar, berorganisasi, berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya sering kali terpakai sia-sia untuk hiburan yang kadang tiada manfaatnya. Di Bulan Ramadhan, terdapat manfaat yang besar jika kita menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah tadarus Al-Qur'an. Mungkin jika di luar bulan Ramadhan jarang kita melihat orang-orang yang membaca apalagi mengkhatamkan Al-Qur'an. Namun di bulan ini melihat dan mendengar orang membaca ayat suci Al-Qur'an sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Di masjid-masjid, di kelas bahkan ada yang saat duduk mengantri sedang membaca Al-Quran. Subhanallah indahnya bulan Ramadhan. Mereka memanfaatkan waktu dengan sebaik dan seefisien mungkin. Sungguh berharga waktu walau cuma beberapa detik apalagi di bulan Ramadhan dimana pahala dan amalan ibadah dilipat gandakan. Namun bukan hanya di Bulan Ramadhan saja kita harus menghargai dan melakukan efisiensi waktu, kapan saja dan dimana saja harus dilakukan.
Waktu juga merupakan harga mati, tak bisa ditawar, dibeli atau dijual. Kita tak bisa memanipulasi waktu. Tidak seperti memanipulasi uang, nilai dan status. Pertanggungjawaban atas uang, nilai,status dll nya mungkin hanya terdapat sesama antara manusia. Sedangkan waktu hanya dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Di akhirat nanti kita akan mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita dilakukan terhadap waktu/masa yang telah diberikan olehNya. Mulailah berpikir dan bertanya dalam diri "apakah aku sudah memanfaatkan waktu dengan baik?", "apakah saya termasuk orang yang merugi jika melakukan hal ini/itu?", "seberapa banyak amalan yang bisa saya lakukan jika memiliki waktu sekian?". Pada ayat kedua surat Al-Asr yang artinya berbunyi "sungguh manusia berada dalam kerugian". Kita bisa melihat banyak sekali orang yang merugi karena tidak menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik dan menyianyiakan waktu dengan hal yang berguna. Terutama menggunakan waktu untuk hiburan yang bermanfaat. Sering kali alasan hiburan membuat kita jadi tidak menghargai dan bahkan lupa kalau waktu itu sangat berharga. Terkadang saya menyesal jika berlama-lama bermain game di laptop sebagai hiburan, sementara waktu yang saya habiskan bisa lebih berguna jika digunakan untuk bermain dengan adik, teman dan saudara saya karena akan meningkatkan rasa persaudaraan dengan mereka. Sungguh kawan waktu itu sangat berharga walau hanya 1 jam, 1 menit bahkan 1 detik. Mereka yang tidak bisa menggunakan waktu sebaik dan seefisien mungkin termasuk orang yang merugi.
Lalu bagaimanakah agar kita tidak termasuk golongan orang yang merugi? "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran". Disini jelas terdapat 2 poin orang yang terhindar dari kerugian
1.orang beriman yang mengerjakan kebajikan
golongan ini adalah orang yang selalu beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Ibadah yang mereka lakukan tidaklah terbatas pada rukun islam seperti solat, berpuasa, berzakat, naik haji. Namun apa pun yang kita lakukan dengan tujuan mendapat ridho Allah dan dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri dapat dikatakan sebagai ibadah. Ibadah memiliki makna yang luas, belajar pun dikatakan ibadah jika dilakukan dengan ikhlas dan berharap pada ridho Allah.
2.orang beriman yang saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran
kita sebagai sesama muslim adalah saudara, ibaratnya adalah seperti tubuh kita. Jika ada satu organ yang rusak/sakit maka organ lain akan merasakan dampaknya. Sebagai sesama muslim, kita memiliki kewajiban untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Salah satunya dengan memberikan nasihat terhadap saudara kita. Memberikan nasihat merupakan suatu hal yang berguna karena pribadi saudara kita mungkin bisa jadi lebih baik. Memanfaatkan waktu untuk membuat seseorang menjadi lebih baik adalah salah satu hal yang sangat baik dan termasuk golongan yang beruntung.
Sekali lagi saya berpesan terutama terhadap diri saya sendiri, teman-teman dan saudara-saudaraku. Waktu tidaklah sesederhana seperti yang kita pikirkan. Allah SWT sudah berfirman dan bersumpah mengenai waktu. Untuk itu marilah kita gunakan waktu kita dengan hal-hal yang baik, berguna dan bermanfaat. Semoga Essay yang saya buat dapat bermanfaat bagi diri saya dan yang membacanya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah dan tidak sesuai.
Wassalamualaikum wr wb