Tuesday, June 7, 2011

referensi novel: Ranah 3 warna

assalamualaikum wr wb

Ranah 3 Warna adalah buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Ditulis oleh Ahmad Fuadi, mantan wartawan TEMPO dan VOA, penerima 8 beasiswa luar negeri dan penyuka fotografi. Pernah tinggal di Kanada, Singapura, Amerika Serikat dan Inggris. Alumni Pondok Modern Gontor, HI Unpad, George Washington University dan Royal Holloway, University of London ini meniatkan sebagian royalti trilogi ini untuk membangun Komunitas Menara, sebuah yayasan sosial untuk membantu pendidikan orang yang tidak mampu, yang berbasiskan sukarelawan. 

Sinopsis:
Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.
Rupanya “mantra” man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat “mantra” kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
Kemana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Ksatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa. Tuhan bersama orang yang sabar.

Komentar dari saya
Setelah membaca novel negeri 5 menara, membaca novel ranah 3 warna merupakan suatu kewajiban untuk memuaskan minat dan cerita inspiratif untuk anda. Ketika pertama kalinya membaca novel negeri 5 menara saya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk menuntaskan membacanya, ketika membaca ranah 3 warna hanya butuh waktu 5 hari untuk menyelesaikannya. Novel ini mengangkat latar ketika kuliah di Bandung dan merasakan suka duka ketika AFS. Novel ini sangat inspiratif terutama bagi mereka yang masih mengenyam pendidikan di Indonesia. Saya merasa tersemangati oleh mantra man sabara zhafira yang artinya siapa yang bersabar akan beruntung. Jujur saja saya merasakan suatu hal yang amat menyakitkan. Kegagalan, sudah berkali-kali saya melakukan kegagalan. Ketika mendengar man jadda wajadda yang berati siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil saya masih meragukannya. Saya sudah berusaha sebaik mungkin, berusaha, dan berjuang. Namun sampai detik ini apa yang saya usahakan masih belum memuaskan. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan sampai membaca novel ini, bersabar adalah jawabannya. Kegagalan dan kegagalan yang saya alami adalah ujian bagi diri saya untuk mendapatkan keberhasilan di waktu lain. Sabar adalah salah satu kunci keberhasilan. Dibandingkan dengan cobaan yang dihadapi oleh alif dalam novel ranah 3 warna, cobaan saya tidak ada apa-apanya. Bacalah novel ini dan temukan hikmah serta motivasi yang terkandung di dalamnya :-)



wassalamualaikum wr wb

Graduate Engineering Program ABB 2019 - Proses Seleksi

Assalamualaikum wr wb Di postingan sebelumnya, gw berjanji buat nulis pengalaman rekrutmen graduate engineering program (GEP) ABB tapi ak...