Wednesday, June 22, 2011

uang denda kegiatan tugas guru

assalamualaikum wr wb

mau cerita aja, akhir2 ini gw merasa uang gw mengalir ke luar dari dompet dan tabungan gw. Acara sekolah yang begitu banyak dan minim danalah yang menjadi penyebabnya. Misalnya acara perpisahan pelepasan kelas 12, anak kelas 10 dan 11 dikenakan iuran sebesar 30rb. Lalu banyak iuran2 yang harus dikeluarkan tetapi iuran tersebut dipungut oleh murid terhadap murid lainnya.Hal ini disebabkan karena sekolah PELIT dana. Untuk kegiatan non akademis bisa dibilang PELIT. Sebagai pembandingnya saja, untuk dana OSN sekolah menyediakan 50 juta sedangkan untuk tafakur alam hanya 2,5 juta. Padahal uang SPP kita sudah cukup mahal dan gw yakin sekolah mampu menutup dana lebih banyak lagi. Kalau tak ada yang mengendalikan peredaran uang di smansa, maka bisa2 gw bangkrut lebih dulu, Belum lagi ada yang namanya DENDA.

Denda menjadi salah satu bagian dari isi suatu jarkom, biasanya jarkom terdapat salam, isi dan penutup. Bagian penutup sudah berevolusi menjadi peringatan denda. Selain pada jarkoman, denda terdapat pula pada event2 yang dilaksanakan. Misalnya PWK sendiri yang ga tampil akan didenda kelasnya. yang gak ngirim orang untuk LCT juga di denda, yang terlambat masuk kelas juga di denda. denda denda dan denda menjadi momok yang menyebalkan bagi setiap orang yang diancam dengan kata tersebut. Gw sendiri pernah kena denda karena telat datang rapat TA -___- lalu ada temen sekelas gw yang kena denda sampe 10rb karena telat dateng buat latihan PWK tanpa ada alasan.Daripada gw berkeluh kesah ketika didenda, gw mencoba untuk mengambil manfaat dari sistem denda tak terkendali ini, yaitu jadilah lebih disiplin agar tak kena denda


Banyak sekali rangkaian acara yang ada di SMA. Hal ini jauh sekali dengan masa SMP yang hampir tidak pernah ada event2. Di sma dari hari pertama masuk sampai setelah UKK para siswa masih dituntut untuk mengeluarkan uangnya. Dari pertama masuk, melakukan pembayaran uang sekolah, uang gedung dan seragam. Setelah masuk ikut MOPD yang bisa dibilang tidak murah karena membutuhkan uang untuk membeli berbagai macam peralatan ajaib perintah dari sentra. Lalu pembelian buku pelajaran dan uang kas. Kemudian dengan dimulainya acara2 seperti paras, aksi, arsi , dll yang membutuhkan banyak sekali dana. Kegiatan pengumpulan dana inilah yang menjadi pedang bermata 2 bagi siswa-siswi smansa. Di satu sisi kita akan mempunyai pengalaman berharga mencari uang dengan berbagai cara seperti berjualan, meminta bantuan donatur dan bahkan mengamen. Namun di satu sisi kita lupa tujuan kita sekolah, belajar. Terlalu sibuk memikirkan kegiatan yang begitu banyak mengakibatkan nilai akademis yang menurun. Inilah yang terjadi kepada beberapa teman2 gw. Nilainya menurun karena disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar akademis.

Tetapi jika gak pernah terlibat dalam suatu kegiatan, muncul dalam benak diri gw kata-kata seperti gabut, pasif, ga aktif, kerjanya belajar melulu. Gw gamau menjadi orang yang kerjanya di depan buku, belajar dan belajar. Gw juga gamau dicap sebagai anak yang kalau bel langsung pulang sekolah. SMA adalah masanya berteman, berorganisasi, aktif dan berprestasi. Seenggaknya gw ingin menjaga keseimbangan nilai akademis gw, kegiatan2 dan ekskul dan meningkatkan hubungan pertemanann serta prestasi. Namun hal ini gak mudah dilakukan karena banyak tuntutan yang diterima terutama tugas(terima kasih banyak buat guru sejarah yang udah ngasih banyak tugas). Gw ga suka yang namanya tugas menumpuk, biar gak numpuk gw lakukan segala cara biar tugas cepat kelar, menyelesaikan tugas dengan cepat juga ada triknya. Misalnya trik copas, trik nyontek jawaban pg kerjain essay sendiri, trik lihat kelas lain dan bermacam2 cara bodoh untuk menyelesaikan tugas. Alhamdulillah sampai saat ini gw ga pernah absen mengerjakan tugas sekolah, semoga di kelas 11 nanti bisa menyelesaikan tugas sebelum deadlinenya.

Untuk tugas sendiri sebenarnya tidak begitu berat, tergantung gurunya juga. Alhamdulillah kelas X4 merupakan kelas peralihan. Guru agamanya baik gak ngasih tugas buat film, guru bahasa inggrisnya "begitu" jarang ngasih tugas juga ulangan, guru ekonomi juga dapetnya yang "muda", dan guru bahasa jepang dapetnya yang lebih riang :D. namun sayangnya mendapat guru fisika yang ribet -__- harapan kelas 11 agar tidak bertemu guru2 ribet. Tetapi gw udah tau salah satu guru "ajaib" di kelas 11 nanti. Dia adalah guru mtk yang "artistik". Saking artistiknya dia kalau ngasih tugas bukunya harus diwarnai. Gw pernah melihat buku tulis matematika kakak kelas sangat cantik bagaikan buku gambar. Lalu pernah kejadian ketika berjalan melewati anak kelas 11nya. Mereka membawa pensil warna faber castel, gw mengiranya sedang menggambar untuk kesenian, rupanya mereka sedang mewarnai buku matematikanya -___- krik abis kalau kelas 11 kayak gitu. Gak heran kalau bang dhika nilai mtknya di rapot ga bagus, gurunya aja "ajaib" gitu. Dengan kondisi seperti ini jadi ga mau pisah dengan pa bejo dan pa wirdhan yang mengajarnya sangat menyenangkan :') bakal kangen ama 2 guru ini di kelas 11.

wassalamualaikum wr wb


Graduate Engineering Program ABB 2019 - Proses Seleksi

Assalamualaikum wr wb Di postingan sebelumnya, gw berjanji buat nulis pengalaman rekrutmen graduate engineering program (GEP) ABB tapi ak...